Categories: Articles

by Bhakti Unggul Teknovasi

Share

Categories: Articles

by Bhakti Unggul Teknovasi

Share

pengelolaan sampah rumah tangga

Pengelolaan sampah rumah tangga harus dimulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu rumah tangga itu sendiri. Karena dari sinilah awal mula sampah-sampah yang ada di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) itu menggunung.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), mayoritas sampah yang ada di timbunan sampah adalah berasal dari sampah rumah tangga.

pengelolaan sampah rumah tangga

Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/03/09/timbulan-sampah-indonesia-mayoritas-berasal-dari-rumah-tangga

Tentu dari data ini permasalahan pengelolaan sampah rumah tangga tidak bisa diserahkan ke pihak pemerintah atau instansi yang berwenang saja. Karena pada akhir akan terjadi masalah yang lebih besar, misalnya saja kapasitas TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang sudah over capacity.

Jadi peran serta masyarakat khususnya dari keluarga sangat besar. Meskipun saat ini faktanya di kalangan rumah tangga mayoritas langsung menyerahkan sampah rumah tangga ke pihak tukang sampah atau petugas kebersihan lingkungan dengan membayar uang bulanan.

Lantas bagaimana permasalahan ini bisa diatasi?

Mulai Dengan Memisahkan Sampah

Sebenarnya masyarakat hanya butuh diberikan edukasi yang konsisten dan diberikan fasilitas agar bisa mengelola sampah rumah tangga dengan ramah lingkungan. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengolah sampah dan dampaknya terhadap lingkungan maupun kesehatan harus terus ditingkatkan.

Jika kesadaran itu sudah muncul, maka output-nya pun juga akan berbeda.

Nah, salah satu yang bisa dilakukan dari rumah tangga adalah memulai memisahkan sampah berdasarkan jenisnya.

Jenis sampah dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan. Sampah ini termasuk jenis sampah yang mudah diurai dan membusuk.

Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari bahan-bahan non-hayati. Contohnya seperti plastik, kertas, bungkus makanan, botol, kaleng, kayu, logam, dan lainnya. Sampah ini bisa didaur ulang dengan mesin khusus tetapi sulit terurai bahkan tidak bisa terurai.

Tugas dari masing-masing keluarga, harus mulai memisahkan sampah berdasarkan jenisnya ini. Agar nanti pengelolaan sampah rumah tangga juga mudah dilakuan.

Mulai Mengolah Sampah Secara Mandiri

Masing-masing keluarga dapat mengelola sampah rumah tangganya secara mandiri. Sehingga nanti dampaknya bisa mengurangi beban sampah yang ada di TPA.

Banyak cara pengelolaan sampah rumah tangga yang bisa dilakukan. Berikut ini beberapa contoh yang bisa ditiru.

1. Membuat Lubang Biopori

Lubang biopori adalah lubang dengan diameter sekitar 10-30 cm dan kedalaman 50-100 cm yang memiliki fungsi ganda. Yang pertama fungsinya sebagai lubang resapan air hujan, agar air bisa kembali ke tanah dengan cepat .

Yang kedua fungsinya bisa sebagai tempat pengurai sampah. Jadi Anda bisa membuat beberapa lubang biopori di tanah sekitar rumah, kemudian lubang itu diberi pipa dengan ukuran diameter yang sama. Di bagian bawah pipanya bisa dilubangi bebebapa titik, kemudian dimasukkan ke lubang yang sudah dibuat.

Nah sampah-sampah organik yang sudah dipisahkan bisa dimasukkan ke lubang biopori ini. Diamkan 15-30 hari agar sampah organik bisa terurai menjadi kompos. Jika sudah terurai, tarik pipa untuk mengambil komposnya.

Pembuatan lubang biopori sampah ini juga bisa ditempatkan di dekat tanaman buah, seperti mangga, kelengkeng, atau lainnya. Tujuannya agar kompos cair hasil dari uraian sampah organik ini bisa menjadi pupuk yang langsung bisa terserap oleh tanaman.

Selain itu juga dapat menyuburkan tanah di sekitar tanaman.

Satu lubang biopori bisa menampung sekitar 7 L sampah organik. Jadi sebaiknya buat lubang yang banyak agar bisa menampung lebih banyak sampah organik dari sisa sampah rumah tangga.

Bagaimana jika tidak punya lahan tanah kosong?

Anda bisa mencoba membuat kompos dari bekas galon air. Manfaatkan sampah anorganik galon air mineral untuk tempat pembuatan kompos. Caranya dengan melubangi botol galon beberapa titik melingkar, kemudian isi dengan tanah dan campuran sampah organik. Tutup dan tunggu sampai beberapa minggu.

Sampah organik sudah berubah jadi kompos dan bisa digunakan untuk menanam.

2. Budidaya Maggot

Jika sekitar rumah Anda sudah tidak ada area tanah kosong untuk dibuat biopori, solusi lainnya bisa dengan budidaya maggot. Sudah tahu Maggot? Jika belum cari di Google.

Maggot ini adalah larva dari jenis lalat Black Soldier Fly, tetapi memiliki manfaat yang banyak. Maggot bisa untuk pakan ternak seperti unggas dan ikan. Peluang pasarnya pun sekarang ini tinggi. Bahkan banyak sudah meraup jutaan rupiah hanya dengan budidaya maggot.

Selain bisa mendapatkan keuntungan dari sisi finansial, budidaya maggot juga dapat membantu permasalahan sampah organik.

Karena sampah organik bisa digunakan pakan istimewa untuk maggot. Sehingga dengan budidaya maggot diharapkan bisa menjadi solusi untuk pengelolaan sampah rumah tangga yang menguntungkan dan ramah lingkungan.

3. Membuat Bank Sampah

Untuk jenis sampah anorganik, Anda bisa membuat bank sampah di lingkungan RT RW dan Desa. Sampah-sampah anorganik ini nanti bisa diolah menjadi kerajinan atau barang yang bernilai. Hasil produknya bisa dijual.

Bank sampah ini jika dikelola dengan baik bisa menghasilkan keuntungan yang lumayan. Atau bisa juga untuk kegiatan nirlaba dengan konsep Sedekah Sampah.

Membakar Sampah Yang Ramah Lingkungan

Sampah organik bisa dilakukan secara mandiri dari rumah masing-masing, tetapi masalah yang muncul adalah ketika sampahnya adalah sampah anorganik. Plastik adalah produk sampah anorganik yang paling banyak ditemukan. Lalu solusinya apa?

Di sini perlu ada peran dari pihak yang lebih berwenang, misalnya saja desa, kelurahan atau swasta.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membakar sampah. Tetapi tidak sekadar membakarnya, bakar sampah dengan cara yang lebih ramah lingkungan. Yaitu dengan menggunakan Incinerator Sampah, alat pembakar sampah minim asap.

Alat ini dapat membakar sampah dengan cepat. Berbagai jenis sampah pun bisa dilakukan. Hasil pembakarannya nanti akan menjadi abu dan asapnya sangat minim sehingga tetap ramah lingkungan.

Alat pembakar sampah ini merupakan solusi terdepan untuk mengatasi permasalahan sampah di negeri ini. Cukup dengan dibakar, sampah hilang dengan cepat.

Untuk informasi lebih lengkap tentang Incinerator ini, bisa cek informasi produk di sini https://but.co.id/products/incinerator.