Alat pembakar sampah merupakan solusi untuk mengatasi permasalah sampah di masyarakat. Kita tahu bahwa membakar sampah menjadi salah satu cara yang banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi sampah rumah tangga. Padahal membakar sampah jika tidak dilakukan dengan benar bakal memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan.

Minimnya edukasi menjadi salah satu PR penting bagi semua pihak agar masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik dan benar. Sehingga ke depannya sampah tidak menjadi beban negara yang sampai saat ini seperti tidak ada solusi untuk memecahkannya.

Lalu bagaimana membakar sampah bisa jadi solusi mengatasi sampah yang ada saat ini? Mari kita baca dulu mengapa sampah harus jadi tanggung jawab bersama. Sehingga nantinya setiap individu bisa memiliki kesadaran akan pentingnya mengolah sampah dengan benar.

Indonesia Darurat Sampah

Sampah menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh semua pihak. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, Indonesia menghasilkan sampah sebesar 67,8 juta ton per tahunnya. Jumlah ini berasal dari sampah rumah tangga, sampah industri, dan sampah medis.

Itu baru tahun 2021, sekarang ini di tahun 2023 permasalahan sampah semakin memprihatinkan. Belum lama ini, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, Yogyakarta telah ditutup sejak Juli 2023. Penutupan ini dikarenakan TPA Piyungan telah overload. Sehingga membuat kondisi pembuangan sampah menjadi tidak terkendali.

Menurut KLHK, sejumlah TPA di Jakarta, seperti Bantar Gebang, dan TPA Benowo di Surabaya, telah mengalami kelebihan kapasitas yakni dua kali lipat dari kapasitas maksimalnya.

Dari hasil studi Institut Teknologi Bandung (ITB) mencatat tingginya emisi gas beracun seperti metana dan karbon dioksida yang berasal dari TPA di kota-kota besar. Hal ini secara tidak langsung juga menyumbang pada perubahan iklan dan kesehatan masyarakat.

Dampak ke depannya adalah peningkatan kasus penyakit yang terkait dengan sampah di daerah sekitar TPA.

Apakah sampah-sampah yang ada di Indonesia ini belum dikelola dengan baik? Sebenarnya sebagian besar sampah yang ada sudah terkelola dengan baik. Tetapi menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK Tahun 2022, masih ada 7,2 juta ton sampah yang dikelola dengan baik.

Kalau kita mau menyadari, sebenarnya permasalahan sampah ini merupakan isu penting yang harus segera dicarikan solusi. Karena dampak dari sampah ini tidak kecil. Sampah tidak bisa hanya dibuang ke TPA, tetapi juga harus dicarikan solusi agar sampah tidak menjadi penyakit dan bencana yang mengancam kesehatan manusia.

Solusi Sampah di Indonesia

Dari sekian banyak metode pengolahan sampah yang ada, mulai dari pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, membuat kerajinan dari limbah sampah anorganik, ada alat yang bisa dijadikan solusi.

Salah satu solusi yang terus berkembang adalah penggunaan incinerator sampah.

Mari kita pelajari apa itu Incinerator, alat pembakar sampah minim asap, dan manfaatnya dalam menangani masalah sampah.

Apa itu Incinerator Sampah?

Incinerator sampah adalah mesin yang dirancang khusus untuk membakar sampah secara bersih dan efisien. Proses pembakaran ini bertujuan untuk mengurangi volume sampah dan menghasilkan energi panas. Ini adalah alternatif yang menarik untuk metode penanganan sampah tradisional seperti pembuangan di tempat pembuangan sampah atau yang lainnya.

Penggunaan Incinerator terbukti memberikan dampak yang bijak dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada saat ini. Beberapa keunggulan yang didapatkan dari Incinerator sampah diantaranya :

• Mampu menghilangkan sampah dengan cepat dan efisien
• Mampu mengolah sampah organik maupun anorganik
• Mengurangi beban TPA/TPS
• Menciptakan lingkungan yang bersih dan aman
• Dapat ditempatkan di berbagai lokasi dengan ukuran terbatas
• dll

Cara Kerja Incinerator Sampah

Incinerator sampah bekerja dengan prinsip pembakaran sampah pada suhu tinggi. Proses ini mengubah sampah menjadi abu dan panas. Panas yang dihasilkan selama pembakaran dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, seperti memanaskan air atau menghasilkan listrik. Inilah cara incinerator membantu mengurangi sampah dan menghasilkan energi.

Prinsip Dasar Incinerator

Incinerator bekerja dengan prinsip dasar pembakaran oksidasi. Sampah dimasukkan ke dalam tungku pembakaran dengan oksigen yang cukup, dan suhu tinggi mencapai 850 hingga 1.200 derajat Celsius. Proses ini memecah molekul sampah menjadi gas, uap air, dan partikel padat. Hasil akhir dari proses ini adalah abu, gas buang, dan panas.

Keamanan dan Dampak Lingkungan

Dalam penggunaan incinerator sampah, penting untuk memperhatikan masalah keamanan dan dampak lingkungan yang mungkin timbul. Dan masalah ini sudah diatasi dengan adanya Incinerator.

Pengendalian Emisi

Incinerator modern dilengkapi dengan teknologi pengendalian emisi yang canggih. Sistem ini membantu mengurangi emisi gas beracun dan partikel ke udara. Selain itu, emisi panas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, sehingga meminimalkan dampak lingkungan.

Menurut data dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), emisi gas beracun dari incinerator sampah telah berkurang hingga 99% dalam beberapa dekade terakhir.

Pengendalian Abu

Salah satu masalah yang perlu diatasi dalam penggunaan incinerator adalah pengelolaan abu. Abu yang dihasilkan selama pembakaran harus ditangani dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi lingkungan. Namun, teknologi modern telah memungkinkan pengelolaan abu yang lebih efisien dan aman.

Salah satu produk Incinerator “Tel-Urator”, memiliki sistem cyclone yang membuat abu terbang dapat terperangkap dalam cerobong dan kemudian akan terbakar kembali. Sehingga akan menghasilkan abu di bawah 10%.

Tel-Urator, Incinerator dengan Berbagai Keunggulan

Untuk mendapatkan hasil pembakaran sampah yang maksimal, sangat penting untuk memilih Incinerator yang berkualitas dan teruji.

Tel-Urator merupakan salah satu produk Incinerator yang memiliki berbagai keunggulan salah satunya adalah minim asap. Selain itu juga masih banyak lagi keunggulannya, seperti :

• Dapat membakar sampah kering maupun basah dengan kadar air hingga 70%
• Proses pembakaran cepat dengan suhu 900° C dalam waktu 15 menit
• Menghasilkan abu minimal (di bawah 10%) berkat sistem cyclone
• Biaya operasional yang murah. Bahan bakar bisa dari Solar, Oli Bekas, Minyak Jelantah
• Sudah terdapat insulator dan refractory untuk menjaga agar suhu di dalam tidak menyebar ke luar
• Sudah teruji emisi sehingga aman digunakan di berbagai wilayah

Jadi, mengelola sampah dengan membakar sampah itu sebenarnya boleh-boleh saja, asal menggunakan Incinerator agar hasil pembakarannya juga tidak membahayakan. Yang salah itu adalah membakar sampah secara terbuka yang mana dampaknya justru semakin berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Mari selamatkan bumi dari sampah dengan alat pembakar sampah yang inovatif, sehat, dan efisien.