Categories: Articles

by Bhakti Unggul Teknovasi

Share

Categories: Articles

by Bhakti Unggul Teknovasi

Share

Cara Pengawasan Ujian Online dengan Teknologi AI

Pengawasan ujian online merupakan salah satu tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan dan organisasi lainnya dalam melaksanakan ujian secara daring. Kecurangan dalam ujian online dapat merugikan peserta yang sudah jujur dan berjuang dengan cara yang benar. Sehingga hal ini perlu dilakukan upaya untuk mencegahnya.

Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cara pengawasan ujian online. AI dapat digunakan untuk mendeteksi perilaku yang mencurigakan yang dapat mengindikasikan kecurangan, seperti membuka buku atau catatan, menggunakan perangkat elektronik, melakukan tindakan kecurangan pada sistem ujian, atau meminta bantuan orang lain.

Karena fakta yang ada saat ini, ujian online yang diharapkan meminimalisir kecurangan, tetap saja ada celah baru yang bisa dimanfaatkan para peserta dan oknum yang ingin meluluskan peserta ujian dengan cara yang tidak benar.

Untuk itu peran AI di dalam ujian online sangat mendukung sekali. Ujian online yang notabene sudah berbasis teknologi, harus diimbangi dengan pengawasan yang berbasis teknologi juga dan tentunya yang lebih canggih. Dan teknologi AI merupakan solusi terbaik untuk mencegah terjadinya tindakan kecurangan.

Jenis-Jenis Teknologi AI untuk Cara Pengawasan Ujian Online

Dengan teknologi AI, kita dapat memanfaatnya untuk berbagai kebutuhan termasuk dalam cara pengawasan ujian online. Ada beberapa jenis teknologi AI yang dapat digunakan untuk mengawasi proses ujian online, antara lain:

1. Pengenalan wajah (facial recognition)

Pengenalan wajah adalah teknologi yang digunakan untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan wajah mereka. Teknologi ini dapat digunakan untuk memastikan identitas peserta ujian valid dan sesuai dengan identitas peserta.

Karena pernah ada kasus saat ujian online peserta ujiannya adalah orang lain (joki ujian online). Dengan adanya teknologi AI masalah ini bisa mencegah kecurangan identitas peserta ujian online.

2. Perilaku kognitif (cognitive behavior)

Salah satu bentuk kecurangan biasanya ditandai dengan perilaku peserta yang tidak wajar. Dengan AI, perilaku peserta bisa dideteksi mulai dari gerakan mata, postur tubuh, dan perilaku lainnya yang dapat mengindikasikan bahwa peserta ujian sedang melakukan tindakan kecurangan.

3. Proteksi Layar (screen protection)

Terkadang bentuk kecurangan bisa dilakukan melalui sistem atau aplikasi ujian online. Atau bahkan peserta menggunakan tambahan perangkat khusus untuk memanipulasi proses ujian. Adanya proteksi layar dapat memastikan keamanan layar dan aktivitas di layar komputer dapat diawasi dengan ketat.

Misalnya saja peserta tidak bisa lagi melakukan screen capture pada layar, menyalin dokumen atau data apapun di layar, dan lainnya.

4. Teks analisis (text analysis)

Teks analisis adalah teknologi yang digunakan untuk menganalisis teks. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi kecurangan dalam ujian yang hasilnya dalam bentuk tulisan atau teks. Kecurangan seperti plagiarisme atau menggunakan jawaban orang lain akan langsung terdeteksi melalui fitur ini.

Langkah-Langkah Penerapan Teknologi AI untuk Pengawasan Ujian Online

Penerapan teknologi AI di lembaga pendidikan atau instansi lain saat ujian online sangatlah penting. Karena mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan ujian, serta dapat meningkatkan integritas ujian.

Sehingga dalam penerapannya perlu dipersiapkan dengan tepat agar hasilnya bisa akurat. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan :

1. Pilih teknologi AI yang tepat

Pertama-tama, perlu dipilih teknologi AI yang tepat untuk kebutuhan pengawasan ujian online. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih teknologi AI adalah jenis kecurangan yang ingin dideteksi, fitur yang diberikan, serta dukungan ahli agar teknologinya terus mendapatkan pembaruan.

Salah satu rekomendasi teknologi AI untuk pengawasan ujian online yang bisa digunakan adalah PROKTOR. Aplikasi PROKTOR ini memiliki berbagai fitur yang dapat mencegah terjadinya kecurangan, seperti Pengenalan Wajah, Pemantauan Video Live, Keamanan Layar Aktif, Notifikasi Otomatis, Tampilan yang User Friendly, serta Laporan Keamanan dan Analisis Pasca Ujian.

Sehingga proses pengawasan ujian online dapat dilakukan lebih efektif dan efisien menggunakan aplikasi ini.

2. Siapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan

Untuk menggunakan teknologi AI untuk pengawasan ujian online, diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai. Perangkat keras yang diperlukan adalah kamera, komputer, dan perangkat lunak untuk menjalankan teknologi AI.

3. Buat kebijakan dan prosedur pengawasan

Setelah teknologi AI dipilih dan perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan disiapkan, perlu dibuat kebijakan dan prosedur pengawasan. Kebijakan dan prosedur ini harus menjelaskan bagaimana teknologi AI akan digunakan untuk mengawasi ujian online.

Regulasi ini sangat penting, termasuk bagaimana nanti pihak penyelenggara ujian dapat menjaga data privasi peserta yang didapatkan melalui teknologi AI ini.

4. Latih teknologi AI

Teknologi AI perlu dilatih dengan data yang relevan untuk meningkatkan akurasinya. Data yang dapat digunakan untuk melatih teknologi AI adalah data dari ujian sebelumnya, atau data yang dibuat secara sintetis.

5. Terapkan teknologi AI dalam ujian

Setelah teknologi AI dilatih, teknologi tersebut dapat diterapkan dalam ujian online. Peserta ujian perlu diberi tahu tentang penggunaan teknologi AI dalam ujian.

Kelebihan Pengawasan Ujian Online dengan AI

Sudah saatnya pengawasan ujian online di era digital sekarang ini menerapkan teknologi AI. Karena bentuk kecurangan ujian online itu juga akan semakin kreatif. Untuk itu perlu dukungan melalui teknologi AI yang akan terus up to date dengan perilaku pengguna.

Pengawasan ujian online dengan AI memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Lebih akurat

AI dapat mendeteksi kecurangan dengan lebih akurat daripada manusia. Hal ini karena AI dapat menganalisis data dengan lebih cepat dan akurat daripada manusia. AI juga terus belajar dari perilaku dan input yang didapatkan, sehingga akan lebih mudah beradaptasi dan menyesuaikan dengan perilaku yang pernah didapatkan.

2. Lebih efisien

Pengawasan ujian online dengan AI dapat lebih efisien daripada pengawasan ujian online dengan manusia. Hal ini karena AI dapat mengawasi lebih banyak peserta ujian dalam waktu yang lebih singkat.

Satu operator mungkin bisa mengawasi puluhan peserta, sehingga akan meningkatkan kecepatan dan kemudahan proses pengawasan.

3. Lebih adil

Dengan AI dapat lebih adil daripada pengawasan ujian online dengan manusia. Hal ini karena AI tidak memiliki bias seperti manusia dan mencegah adanya orang dalam yang dapat bekerja sama dalam kecurangan saat ujian online.

Tertarik untuk mencoba aplikasi PROKTOR untuk pengawasan ujian online? Anda bisa request demo aplikasi ini sekarang.